Add caption |
Rasa yang tak kunjung padam mendera hati yang kian tersesat padamu, entah mengapa, dari mana mulanya sempat muncul secercah keyakinan jika rasa ini berbalas. Lewat seuntai kata yang mengharapkan sang belahan jiwa berada di sampingnya tuk temani kala suka dan duka ntah kenapa, selalu digoreskannya bait kata yang penuh misteri namun sarat akan makna Cinta memang rumit tapi selalu saja manis bila berujung happy ending, tapi benarkah asa ini hanyalah sebongkah asa hampa nan semu
Rasa yang tak pernah dapati satu keyakinan kan berpadu dan beriring entah apa yang terjadi, pun tak lagi tersemat nama ku di layar mu sungguh adakah yang keliru dari setiap laku dan kata yang teruntai kala terakhir kali bersua? kini hanya dapat mengulum perih yang terjuntai di kalbu merasakan terbuang dan tak lagi berarti diliputi ribuan tanya tanpa temukan jawabnya.
“apakah ada yang salah?”
Hingga tak dapati balasan dari setiap iktikad baik yang terberi sepenuh hati yang indah pun telah berlalu,
“apakah ada yang salah?”
Hingga tak dapati balasan dari setiap iktikad baik yang terberi sepenuh hati yang indah pun telah berlalu,
hasrat tuk bisa merangkai jalinan benang merah pun tak akan pernah terwujud hanya mampu mengubur dalam2 rasa yang terus berkecamuk antara benci dan rindu tidak kah kau sadari, bahwasannya rasa yang ada sungguh menyiksa mengukirkan pilu yang sempat berharap manisnya laku yang hadir awalnya begitu indah, bahkan bagi ku kau bintang yang selalu berpijar di kelamnya malam tanpa sepercik benderang itu bahkan bagi ku kau adalah pilar yang kan menjadi penopang tuk merebahkan letihnya raga bahkan bagi ku kau adalah sang pujangga yang selalu menjejali ku dengan untaian bait2 cinta namun, ternyata bukan …
indah yang sempat kau tawarkan berubah menjadi kelabu dan gulita sepekat malam yang tak berhiaskan kilauan kerlip bintang mu semua tak lagi indah …karena tak pernah kau sambut hitam putih ini dengan apa adanya padahal ku anggap mu sebagai sosok yang selalu memberi inspirasi hebat penuh kekaguman yang mampu memberi nyawa pada raga yang sempat kandas dan tenggelam dalam pilu yang panjang lalu … sebegitu besarkah rasa jemu itu hingga tak ada lagi sedikit ruang tuk izinkan ku hinggap dan bersandar di sana?
sebegitu besarkah rasa jera yang kau sandang hingga tak ada lagi satu kesempatan yang indah seperti dulu kala?
sebegitu besarkah rasa jera yang kau sandang hingga tak ada lagi satu kesempatan yang indah seperti dulu kala?
Dengan tak lagi bergeming tanggapi setiap iktikad baik yang terbagi, justru menangkis tanpa tinggalkan jejak
mungkin memang harus berhenti sebelum kian menjadi berlarut tanpa pengharapan yang lebih apik teriring kata maaf dan ribuan apresiasi teruntuk mu berharap kisah yang tak pernah berwujud ini terbiar menjadi bagian kosong dari hidup mu dan hidup ku lalu saling melangkah berpencar, beranjak pergi tanpa menoleh ke arah diri lagi yang mungkin tak kan pernah lagi kudapati seulas senyum dan paras rupawan itu hingga masa itu habis dan usai …biarkan semua kan menjadi rahasia, yang hanya aku dan Dia yang tau tentang rasa … a-- <3 4-ever
1 komentar:
mumet aku
Posting Komentar